Showing 2 of 2

“Demokrat maupun Gerindra menghormati posisi berdiri masing-masing yang telah terbentuk koalisi,” kata Kamhar, Jumat (21/7).

Ia menyebut Partai Demokrat dengan Koalisi Perubahan telah menetapkan Anies sebagai capres, sementara Gerindra dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya telah menetapkan Prabowo sebagai capres. Namun, kata dia, silaturahmi politik ini penting dan relevan untuk memastikan agar Pilpres 2024 bisa berlangsung demokratis dan adil.

“Ini juga sebagai tanda kedewasaan politik dan komitmen bersama untuk berkontribusi pada peningkatan derajat dan kualitas demokrasi,” ucap Kamhar.

Kamhar mengatakan Demokrat dan Gerindra menyadari kompleksnya problematika yang dihadapi bangsa ini ke depan.

“Karenanya, penting untuk dilakukan kolaborasi dan sinergi dalam membangun bangsa. Itu semangat yang melandasi silaturahmi politik ini,” pungkas Kamhar Lakumani.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani sebelumnya berpantun saat bersilaturahmi ke markas Demokrat di Jakarta Pusat, Kamis kemarin. Isi pantunnya itu mengajak Demokrat untuk berkoalisi.

“Pergi ke pasar beli alpukat, membelinya di pasar terapung, Pak Prabowo akan tambah kuat, jika Demokrat makin tambah gabung,” kata Muzani.

Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyampaikan bahwa pihaknya masih terikat dan menghormati keputusan bersama Koalisi Perubahan. Termasuk menunggu soal cawapres yang disampaikan bahwa hal itu adalah hak prerogatif Anies Baswedan.

“Saya rasa, kami di Koalisi Perubahan, tentu juga saling mendukung baik Nasdem, PKS dan Demokrat untuk terus berkomunikasi dengan partai-partai lainnya,” terangnya.

Sumber

Showing 2 of 2
Exit mobile version