“Cawapres juga harus figur yang sama yang bisa represestasi perubahan karena kami bukan koalisi perubahan untuk status quo, tetapi koalisi perubahan untuk persatuan,” kata Herzaky, Jumat (31/3/2023).
Menurut Herzaki, kunci kemenangan pada Pilpres 2024, bukan hanya bicara soak elektabilitas. Bagi Demokrat, elektabilitas itu tunggal.
“Ini ada perbedaan, karena masing-masing punya modal, bagaimana kalua kedua [capres-cawapres] ini disatukan. Apakah saling memperkuat atau saling menegasikan,” ucap Herzaky.
Ia mengatakan, kemenangan pada pilpres harus dilihat secara komprehensif dan solutif.
“Capres penting, makanya kenapa kami sepakat dengan Pak Anies, dia memiliki kriteria, elektabilitas, kemampuan, pengalaman, kontribusi dan stabilitas terhadap koalisi,” tutur Herzaki.
Sedangkan politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira tidak mempersoalkan hipotesis lembaga survei yang menyebut figur cawapres tidak berpengaruh untuk kemenangan dalam kontestasi pilpres. Menurut Andreas, hal itu hanya sebatas teori yang perlu diuji kembali.