“Kualitas demokrasi kita tidak turun. Hanya orang-orang yang tidak komit pada demokrasi itu makin berani mengungkapkan pikirannya secara terbuka, tidak tabu. Ini yang harus dilawan,” kata Anies. “Kenapa? Ini bukan melawan orang, tetapi ini adalah menyelamatkan semangat reformasi yang kita lakukan 98. Jadi, kita jaga itu, karena kalau tidak, maka akan rusak,” kata Anies.
Anies optimistis dengan melawan orang yang seperti itu, maka demokrasi Indonesia akan semakin jauh lebih baik ke depannya.
“Ketika aturan main kita jaga, kita hormati, Insya Allah ke depan kita akan bisa jauh lebih baik,” kata Anies.
Di sisi lain, Anies meminta pihak yang berwenang bersikap netral agar kesetaraan dan kesempatan semua pihak bisa diwujudkan.
“Yang kita butuhkan hanyalah fair play, yang kita butuhkan hanyalah kesetaraan kesempatan, yang kita butuhkan adalah kenetralan dari yang memegang kewenangan. Kalau itu terjadi, Insya Allah apa yang kita ikhtiarkan bisa kita laksanakan,” tutup Anies.
Terkait tudingan ini, tanggapan Kantor Staf Presiden (KSP) sebagai perwakilan pemerintah. Baik Jaleswari Pramowardhani atau Irfan Pulungan belum merespons. Sementara Deputi IV KSP, Juri Ardiantoro enggan menanggapi isu tersebut karena bukan kompetensinya.