Indonesia dan Cina Sepakati Pembengkakan Anggaran 1,2 miliar dolar AS untuk Kereta Api Cepat
info ruang publik – Indonesia dan Cina telah menyepakati pembengkakan anggaran hingga mencapai 1,2 miliar dolar AS untuk proyek kereta api berkecepatan tinggi pertama di negara Asia Tenggara itu.
Proyek ini sebelumnya diperkirakan mencapai $2 miliar di atas anggaran, meningkatkan total biaya menjadi 113 triliun rupiah ($7,36 miliar), menurut konsorsium perusahaan negara Indonesia dan Cina yang membangun kereta api, yang dikenal sebagai PT KCIC.
“Kami menyepakati angka cost overrun sebesar 1,2 miliar dolar AS. Ada beberapa item yang masih mereka kaji terkait pajak, biaya kliring frekuensi, tapi kita sudah sepakati jumlahnya,” kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Kartika Wirjoatmodjo. Senin, (13/02/2023).
Rincian lebih lanjut termasuk pinjaman tambahan dari China Development Bank untuk menutupi biaya tambahan akan diselesaikan dalam waktu satu bulan, tambahnya.
Perusahaan yang terlibat dalam konsorsium diharapkan dapat meningkatkan partisipasi ekuitas mereka, sementara perusahaan kereta api milik negara Indonesia PT KAI, yang bersama dengan perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya mengendalikan 60% saham KCIC, menerima suntikan modal 3,2 triliun rupiah ($ 210,66 juta) dari pemerintah bulan lalu untuk membantu menyelesaikan proyek tersebut.
Jalur sepanjang 142 kilometer, yang akan menghubungkan ibu kota Jakarta dengan salah satu kota terbesar di negara itu, Bandung, diberikan kepada KCIC pada tahun 2015 tetapi telah menghadapi beberapa masalah termasuk penundaan konstruksi karena pandemi.
Proyek ini diharapkan selesai pada Juni 2023.
($1 = 15.190.0000 rupiah)