Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Ari Dwipayana mengaku masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR). Ia berpandangan desa wisata bukan hanya status administratif.

Tapi harus memunculkan kreatifitas dan inovasi.

“Roh desa wisata itu adalah inovasi, di mana kita mampu mengelolanya dan mengemasnya, mengembangkan story telling-nya dan terbuka untuk belajar,” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Herliani Tanoesoedibjo juga mengimbau agar tiap desa mencari keunikan yang bisa menjadi daya tarik.

“Harus dicari keunikan desa masing masing dan dikembangkan bersama. Paling penting pada akhirnya desa wisata itu menjadi mandiri khususnya secara ekonomi yang bisa menjadi nilai tambah,” tuturnya.

1 2
Exit mobile version