Sementara itu, tingkat kepercayaan publik pada lembaga lain relatif tinggi, seperti TNI 92,7%, Presiden 85,1%, Mahkamah Agung (MA) 79%, Mahkamah Konstitusi (MK) 78%, Polri 75,2%, pengadilan 74%, KPK 73,8%, dan kejaksaan 73,8%.
Realitas di atas benar-benar membuat miris. Seharusnya mereka jangan terjebak oleh kepentingan sesaat. Juga sesat tentunya. Ketua Umum Partai NasDem dalam berbagai kesempatan menegaskan seyogianya politikus naik kelas menjadi negarawan.
“Negara ini mengharapkan politikus yang negarawan karena Indonesia defisit negarawan dan inflasi politikus,” tandasnya.
Mereka seharusnya tak hanya bicara tentang pemilihan umum berikutnya, tetapi bicara bagaimana masa depan bangsa selanjutnya. Dua hal itu yang sering kali dijadikan pembeda antara politikus dan negarawan.
Politik sejatinya, kata Aristoteles dalam Nicomachean Ethics, dimainkan orang yang memiliki moralitas tinggi.
Politik adalah seni untuk mencapai tujuan tertinggi, yakni kebaikan bersama dan kesejahteraan bersama.
Politik bukan alat untuk menyalurkan syahwat liar nan primitif, seperti memperkaya diri, aksi semau gue, nirempati kepada publik, dan praktik homo homini lupus lainnya. Tabik!