Sebagai Perusahaan Besar Dugaan Keingkaran PT Suzuki Pada Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah Pelanggaran
info ruang publik – Janji manis pihak manajemen PT Suzuki Indomobil dikeluhkan warga RW 02 Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan hingga menjadi tuntutan aksi demo ke PT Suzuki Indomobil Tambun (Selasa, 27/092022).
Pada kesempatan itu diduga pihak Koordinator Keamanan bernama Heri Winarto mengusir warga dengan cara semena mena setelah mendengar tiga point tuntutan warga kepada pihak manajemen PT Suzuki yaitu; CSR yang pernah di janjikan oleh pihak manajemen serta kompensasi lainnya yang tidak pernah terealisasi setelah puluhan tahun berjalan.
“Menindaklanjuti aksi damai sehari sebelumnya, warga ingin menanyakan kembali penyampaian dari pihak manajemen PT Suzuki untuk bertemu dan bermediasi, namun pada kenyataannya sikap dari koordinator keamanan yang bernama Heri Winarto sangatlah arogan dengan mengusir warga secara tidak pantas,” jelas Hendri selaku Karang Taruna Kelurahan Jatimulya Tambun Selatan.
“Mereka enggan menemui, karena kebanyakan orang, artinya pihak manajemen hanya mau menemui Ketua RT, RW dan Karang Taruna, seperti yang dikatakan oleh koordinator keamanan PT. Suzuki (Heri
Winarto) dengan cara membentak-bentak warga dan mengusir,” lanjut Hendri.
Hendri Irawan mengatakan, adapun tiga point tuntutan warga adalah, pemberian CSR dan kompensasi pengelolaan limbah ekonomisnya berikut rekrutmen tenaga kerja dengan memprioritaskan warga setempat terlebih dahulu sesuai dengan kesepakatan bersama pihak perwakilan dari konsultan keamanan manajemen PT Suzuki dulu.
Pelanggaran apabila terjadi keingkaran
Pengacara Suranto SE SH yang mendampingi Karang Taruna beserta Pengurus RT dan RW mengatakan akan membantu hak masyarakat untuk bisa terealisasi, terkhusus rekrutmen ketenagakerjaan yang memprioritaskan warga sekitar, dan itu adalah pelanggaran apabila dugaan PT Suzuki benar telah terjadi keingkaran dalam kesepakatannya.
“Kami tetap mengikuti aturan dan tetap mengikuti SOP Perusahan yang ada, artinya warga pun tidak seenaknya langsung masuk atau bekerja di PT Suzuki tanpa ada kriteria yang sesuai standar perusahaan,” kata Suranto.