Ekonomi Inggris Semakin Mendekat ke Resesi
Ekonomi Inggris mengalami kontraksi 0,1 persen pada kuartal kedua tahun ini.
info ruang publik – Ekonomi Inggris menyusut antara April dan Juni, bahkan diperkirakan prospek suram dengan resesi. Berdasarkan data Kantor Statistik Nasional (ONS) ekonomi Inggris mengalami kontraksi 0,1 persen pada kuartal kedua tahun ini.
Seperti dilansir dari laman BBC, Sabtu (13/8/2022) hal ini diakibatkan sebagian karena skema Covid seperti Test and Trace berakhir, penjualan ritel turun dan hari libur bank Queen’s Platinum Jubilee pada Juni. Bank of England telah memperkirakan Inggris akan jatuh ke dalam resesi menjelang akhir tahun karena biaya energi melonjak.
Meskipun ekonomi menyusut antara April dan Juni, ekonomi Inggris terhindar dari resesi karena produk domestik bruto (PDB) tumbuh sebesar 0,8 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini. Resesi didefinisikan sebagai ekonomi yang semakin kecil selama dua periode tiga bulan berturut-turut.
Sampai sekarang sebagian besar ekonom dan Bank of England tidak mengharapkan resesi akan dimulai sampai tiga bulan terakhir 2022.Banyak yang memperkirakan rebound kecil dalam pertumbuhan ekonomi antara Juli dan September.
Tetapi angka terbaru dari ONS telah mendorong beberapa ahli untuk memperingatkan bahwa resesi bisa datang lebih cepat dari yang mereka duga sebelumnya. Institut Nasional Riset Ekonomi dan Sosial mengatakan pihaknya memperkirakan ekonomi Inggris akan terus jatuh selama tiga kuartal ke depan.
Capital Economics mengatakan sekarang ada risiko yang lebih besar bahwa ekonomi akan menyusut 0,2 persen antara Juli dan September sebelum memburuk. Tetapi bank investasi Goldman Sachs masih memperkirakan pertumbuhan 0,4 persen pada kuartal III 2022.