Melirik Tren ‘Jualan’ Pengembang Ajukan Akses Gerbang Jalan Tol
Tak dapat dipungkiri, aksesibilitas merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pertimbangan konsumen untuk memilih hunian idaman. Hal inilah yang menjadi faktor para pengembang membangun hunian mereka di dekat jalan tol. Bahkan, pengembang pun ramai-ramai mengusulkan pembukaan akses jalan tol.
info ruang publik – Tak dapat dipungkiri, aksesibilitas merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pertimbangan konsumen untuk memilih hunian idaman. Tentu punya akses tol sendiri menuju kawasan perumahan menjadi ajang jualan tersendiri bagi pengembang. Pasalnya, tak hanya mengandalkan pintu tol yang disediakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Pengembang pun juga tak segan mengusulkan sendiri kepada pemerintah daerah (pemda) untuk pembangunan akses jalan tol ke kawasan mereka.
Memang dengan adanya akses infrastruktur jalan tol yang dekat dengan perumahan akan berdampak pada peningkatan harga hunian rumah di kawasan tersebut. Hal ini lah yang membuat pengembang pun berlomba-lomba mengajukan pintu akses jalan tol.
Di selatan Jakarta, terdapat Summarecon Bogor yang merupakan kota mandiri baru besutan PT Summarecon Agung Tbk yang ditawarkan sejak tahun 2020 ini memiliki pintu akses tol yang menuju langsung ke Summarecon Bogor. Summarecon Bogor telah menghabiskan Rp1 triliun untuk mengembangkan infrastruktur dasar, termasuk jalan akses menuju kawasan agar bisa dilalui langsung dari Tol Jagorawi melalui Gerbang Tol (GT) Bogor Selatan.
Lalu selanjutnya, perumahan Kota Wisata yang terletak di Cibubur, besutan pengembang Sinar Mas Land yang telah berdiri sejak tahun 1997, juga akan memiliki gerbang tol Cimanggis – Cibitung (Cimaci) yakni Interchange (Simpang Susun) Cikeas yang berada di dalam township tersebut.
Rencananya, pada Desember tahun ini ditargetkan dapat beroperasi ruas tol Cimaci dari segmen on/off ramp Jatikarya – Simpang Susun Cikeas (Seksi 2A) sepanjang 3,5 kilometer. Saat ini pun juga tengah dilakukan pelebaran jalan dari 2 lajur menjadi 3 lajur di sekitar akses masuk dan keluar Simpang Susun Cikeas yang berada dalam township Kota Wisata yang ditargetkan selesai pada Agustus mendatang.
Terkait dengan besaran biaya yang dikeluarkan oleh pengembang untuk akses jalan tol Interchange Cikeas ini, Residential JBDTK 2 Division Head Sinar Mas Land Iman Gunawan enggan menjawab.