Ekspansi Xurya Daya Usai Disuntik Rp323 Miliar oleh Emiten Sandiaga Uno (SRTG)
Startup energi terbarukan PT Xurya Daya Indonesia masih berpeluang meningkatkan bisnis seiring target bauran EBT.
info ruang publik – Startup pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap, PT Xurya Daya Indonesia terus mengembangkan bisnisnya menggunakan suntikan modal dari perusahaan investasi milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG).
VP Marketing Xurya, George Hadi Santoso mengatakan, pendanaan putaran seri A dari Saratoga dan East Ventures tersebut senilai US$21,5 juta, atau setara Rp323,2 miliar (asumsi kurs Rp15.033 per dolar AS) masih terus digunakan untuk memperluas potensi bisnis.
“[Dana] ini digunakan sebagai pendanaan untuk proyek-proyek dan customer-customer baru kami, dan masih terus dipakai ke depannya,” ujar George kepada Bisnis, Kamis (21/7/2022).
Perusahaan rintisan yang menawarkan produk dan jasa dengan metode zero investment tersebut menyasar sektor industri dan komersial.
Berdasarkan data per Mei 2022, Xurya telah mengoperasikan sebanyak 60 proyek PLTS dan sedang dalam penambahan 40 proyek lagi. Sebagian ditargetkan selesai paling lambat kuartal I/2023 mendatang.
Selain bekerja sama dengan klien yang mendapat suntikan dana dari Saratoga, seperti MGM Bosco Logistics, Xurya juga menggandeng beberapa perusahaan seperti Grup Ciputra, Tokopedia, Traveloka, serta pengelola Plaza Indonesia dan Hotel Santika.
Pada 2022, Xurya tengah dalam proses kerja sama dengan perusahaan produsen popok bayi dan pembalut wanita, PT Uni-Charm Indonesia Tbk. (UCID) dan produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA).
“Kami sedang dalam proses konstruksi dengan Uni-Charm, diharapkan selesai di tahun ini juga. Untuk proyek yang sudah selesai baru-baru ini yaitu PT Arwana Citramulia,” imbuh George.
Manajemen Xurya optimistis perusahaan dapat meraih lebih banyak pelanggan, khususnya perusahaan yang menerapkan environmental, social and governance (ESG) dengan penggunaan sumber energi ramah lingkungan untuk memenuhi target bauran energi baru terbarukan (EBT).
Sebagai informasi, saat ini capaian bauran EBT di Indonesia per Juni 2022 sebesar 12,8 persen, dan ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025 mendatang.