Memastikan Menteri Fokus
info ruang publik – Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan para pembantunya di pemerintahan untuk tetap fokus menunaikan tugas masing-masing.
Peringatan itu penting untuk terus diapungkan agar energi pejabat tak terbelah untuk urusan yang lain. Peringatan Jokowi disuarakan saat melakukan kunjungan ke Pasar Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7). Dia meminta semua jajaran kabinetnya konsentrasi penuh mengurus sektor yang menjadi tanggung jawab mereka.
Secara khusus, Jokowi menitikberatkan perlunya fokus di bidang energi dan pangan. Seperti sektor-sektor lain tentu saja, dua sektor itu menurutnya tak bisa ditangani dengan sebelah tangan dan separuh kaki. Energi dan pangan butuh perhatian ekstra, perlu penanganan luar biasa, karena situasinya sangat tidak baik-baik saja.
Jokowi jelas tak sembarangan memberikan peringatan. Dia tak asal memerintahkan para pembantunya untuk tidak main-main mengurusi energi dan pangan. Dia punya alasan kuat, sangat kuat. Pertama, situasi perekonomian dunia terus bergolak akibat turbulensi geopolitik yang imbas buruknya semakin kita rasakan saat ini.
Akibat perang Rusia kontra Ukraina, harga minyak mentah dunia melonjak hingga di atas US$100 per barel. Karena separuh dari total kebutuhan masih harus kita impor, harga BBM dan elpiji pun terkerek naik.
Itulah persoalan pelik di sektor energi yang harus disikapi dengan serius. Pelik karena di satu sisi pemerintah tak ingin melimpahkan seluruh beban kepada rakyat dengan menaikkan banderol segala jenis BBM dan elpiji sesuai dengan harga keekonomian, tapi di sisi lain negara tak bisa terus menggelontorkan subsidi energi dengan jumlah yang kian membengkak.
Komoditas pangan juga perlu perhatian. Harga hampir semua bahan pokok masih saja bertahan mahal, apalagi yang bahan bakunya masih impor. Sama halnya energi, persoalan itu butuh penanganan super serius.