BN Holik Qodratullah, Antara Kepentingan Golongan Partainya dan Siapa Diminati oleh Siapa

info ruang publik – Terbangunnya koalisi Partai dalam menentukan dan mengusung siapa bakal calon Bupati dan atau bakal calon Wakil Bupati di Bekasi merupakan hal unik untuk menjadi perhatian.

Semua Partai Politik yang ada menjadikan ajang Pilkada di Kabupaten Bekasi sebagai ajang adu strategi bahkan adu intuisi dalam menentukan siapa bakal yang akan mereka usung pada waktunya nanti.

Seperti yang telah terjadi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB) telah mendahului start nya dengan mengusung kader PDIP, Ade Kuswara Kunang sebagai bakal calon Bupati dengan diterbitkannya surat penugasan dari partai atas nama dirinya.

Terakhir Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun menyusul dan memutuskan bergabung  bersama koalisi 11 kursi tersebut. Bahkan Partai dengan kemenangan 7 kursi ini pun mengusung kadernya, Budi MM sebagai bakal calon Wakil Bupati Bekasi mendampingi Ade Kunang.

Senada dengan pasangan koalisi Ade-Budi, enam Partai non parlemen pun yang terdiri dari Partai Hanura sebagai Partai spesialis non parlemen, Partai Perindo, Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Kebangkitan Nusantara, dan Partai Garuda sepakat membentuk koalisi.

Bahkan Partai Amanat Nasional (PAN) beserta Partai Buruh digadang-gadang siap membangun koalisi bersama koalisi para Partai non parlemen tersebut.

Kini hanya tersisa Partai Golkar yang masih menyimpan misteri. DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat hanya mengusulkan satu nama yakni H Akhmad Marjuki sebagai bakal calon Bupati Bekasi. Namun Hingga kini nama H Akhmad Marjuki masih belum juga ter publish namanya sebagai yang ditugaskan menjadi bakal calon Bupati/wakil Bupati Bekasi oleh Partainya.

Bagaimana dengan Partai Gerindra

DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi merupakan Partai Pemenang di periode lalu, yakni periode 2019-2024 dengan perolehan 11 kursi.

Dibawah kepemimpinan Aria Dwi Nugraha kini, Partai Berlogo Kepala Garuda ini turun dengan perolehan 8 kursi pada periode 2024-2029.

Uniknya Partai Gerindra membangun koalisi bersama-sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat tanpa mengusung siapa pun dalam deklarasinya. Meski Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara terang-terangan mendukung Dani Ramdan sebagai bakal calon Bupati Bekasi, namun Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi enggan mengumumkan siapa bakal calon dari Partainya, walaupun ada nama BN Holik Qodratullah sebagai kadernya yang ramai digadang-gadang bakal menjadi kandidat sebagai bakal calon Bupati Bekasi.

Bahkan BN Holik terkesan berjuang sendiri dalam mempertaruhkan nasibnya di Partai besutan Prabowo Subianto ini.

Menanggapi ramainya perbincangan pertemuan salah satu kandidat yang saat ini masih menjabat sebagai Penjabat Bupati Bekasi bersama dengan petinggi Partainya, BN Holik terkesan santai dalam bersikap.

Dalam keterangannya BN Holik menyampaikan jika dirinya sangat menghormati apa pun keputusan Partainya. “Siapapun bakal calon yang akan diusung nanti merupakan pilihan terbaik dari keputusan yang diambil. Kita berupaya semaksimal mungkin saja dalam optimalisasi usaha. Yang pasti Gerindra adalah nadi saya, dimana keinginan besar dalam mengabdi pada negara melalui Kabupaten Bekasi hanya bisa terwujud bersama Partai Gerindra. Kita tunggu saja kejutan mendatang.”

BN (Sapaan Akrabnya) pun membuktikan hal itu dengan pembuktian penunjukan dirinya sebagai bakal calon Bupati/Wakil Bupati Bekasi.

Surat Tugas dengan nomor 07-0163/TGS-PILKADA/DPP-GERINDRA/2024 pada tanggal 23-Juli-2024 dan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Partai, Prabowo Subianto bersama dengan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani itu seakan menjadi bukti keseriusan langkah seorang BN Holik Qodratullah untuk ikut kontestasi Pilkada mendatang.

Dapat disimpulkan jika meski terkesan tidak diminati oleh kepentingan golongan tertentu. Keputusan DPP Partai Gerindra seakan menjawab issue sektoral ini tentang siapa diminati oleh siapa.

Ketua DPC Gerindra Kabupaten Bekasi, Aria dwi Nugraha saat dikonfirmasi terkesan enggan menanggapi, hanya H Junaedi SSos (Ajuk) yang bersedia memberikan tanggapannya.

H Ajuk mengatakan jika keputusan Partai adalah keputusan yang wajib untuk dihormati, dan dirinya siap untuk mendukung apa pun langkah yang akan ditempuh bersama Partainya demi kandidat yang ditugaskan secara resmi dalam isi surat tugas yang dikeluarkan oleh DPP Partai Gerindra.

“Kita adalah Kader Partai yang selalu tunduk pada keputusan Partai, apa pun hasil keputusannya kita wajib menghormatinya,” kata H Ajuk.

bram ananthaku

Exit mobile version