Siapa Julian Assange dan Hubungannya dengan Pemerintah Amerika Serikat

info ruang publik – Julian Assange, pendiri situs web Wikileaks, dijadwalkan menghadiri sidang di Pengadilan Tinggi Inggris pada Selasa (20/02). Bisa jadi inilah kesempatan terakhirnya untuk menghindari ekstradisi ke Amerika Serikat.

Assange sudah berada di balik jeruji besi sejak 2019. Pemerintah AS menginginkannya karena dia dituduh membocorkan dokumen-dokumen militer rahasia pada 2010 dan 2011.

Siapa Julian Assange dan apa itu Wikileaks?

Assange membangun reputasinya sebagai programmer komputer sejak usia remaja.

Tahun 1995, pengadilan Australia negara asal Assange menjatuhkan denda kepadanya atas pelanggaran peretasan. Seharusnya Assange dipenjara, tetapi dia berjanji tidak akan mengulanginya sehingga hanya didenda.

Assange mendirikan situs Wikileaks pada 2006. Situs ini mengklaim telah mempublikasikan lebih dari 10 juta dokumen, termasuk berbagai laporan resmi yang rahasia atau terbatas mengenai perang, mata-mata, dan korupsi.

Pada 2010, Wikileaks merilis video helikopter militer AS yang memperlihatkan 18 warga sipil tewas dibunuh di ibu kota Irak, Baghdad.

Situs itu juga mempublikasikan ribuan dokumen rahasia yang disuplai mantan analis intelijen Angkatan Darat AS, Chelsea Manning.

Dokumen-dokumen ini menunjukkan bahwa militer AS membunuh ratusan warga sipil dalam insiden-insiden yang tidak dilaporkan selama perang Afghanistan.

Bagaimana reaksi pemerintah AS terhadap Wikileaks?

Departemen Kehakiman AS pada 2019 menggambarkan kebocoran tersebut sebagai “salah satu pelanggaran informasi rahasia terbesar dalam sejarah Amerika Serikat”.

Tim hukum dari otoritas AS menyebut dibukanya informasi itu membuat para individu di Afghanistan dan Irak yang namanya disebutkan “berada dalam marabahaya, penyiksaan, bahkan kematian.

Assange bersikukuh dokumen-dokumen yang diungkap mengungkap penyalahgunaan wewenang yang serius oleh angkatan bersenjata AS. Menurut dia, kasus yang digulirkan terhadapnya bernuansa politik.

Assange dituduh melakukan konspirasi untuk meretas database militer AS untuk memperoleh informasi sensitif. Dia pun didakwa dengan 18 kasus pelanggaran.

Pihak berwenang AS sudah memulai proses ekstradisi untuk memboyong Assange ke AS. Jika terbukti bersalah, pengacara Assange mengatakan dia bisa dihukum penjara selama 175 tahun.

Akan tetapi, pemerintah AS mengatakan kemungkinan Assange akan diganjar penjara antara empat dan enam tahun.

Mengapa Julian Assange belum juga diterbangkan ke AS?

Permohonan ekstradisi AS dikabulkan pada 2019 menyusul serangkaian sidang pengadilan. Akan tetapi, Assange selama bertahun-tahun berjuang untuk melawan keputusan tersebut.

Pada tahun yang sama, Assange dikirim ke sel penjara Belmarsh berkeamanan tinggi untuk suatu kasus yang berbeda. Assange pun ditahan di sama selama proses permohonan ekstradisi AS berlangsung karena riwayat pelariannya.

Pada 2021, Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa Assange harus diekstradisi. Hakim mengesampingkan klaim bahwa kondisi kesehatan mental Assange yang buruk membuatnya berpotensi mengakhiri riwayatnya di penjara AS.

Mahkamah Agung menguatkan putusan Pengadilan Tinggi pada 2022. Menteri Dalam Negeri saat itu, Priti Patel, mengonfirmasi perintah ekstradisi.

Julian Assange kembali hadir ke Pengadilan Tinggi pada 20 dan 21 Februari 2024 untuk peninjauan kembali atas putusan awal pengadilan yang menolak izin bandingnya.

Para pendukung Assange mengatakan ini bisa jadi merupakan kesempatan terakhirnya di bidang hukum.

Namun pada saat yang bersamaan, tim hukum Assange juga mengajukan permohonan hukum ke Pengadilan Eropa untuk Hak Asasi Manusia (HAM). Permohonan hukum ini adalah untuk meminta pemblokiran ekstradisi.

Mengapa Julian Assange tinggal di Kedutaan Ekuador?

Otoritas Swedia mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Assange pada 2010. Dia dituduh memperkosa seorang perempuan dan melakukan pelecehan seksual terhadap satu perempuan lainnya saat berada di Swedia.

Assange mengatakan klaim terhadapnya ini “tidak berdasar”.

Swedia meminta Inggris untuk mengekstradisi Assange yang telah ditangkap dan ditahan dengan jaminan.

Kasus hukum bergulir selama dua tahun kemudian. Pada 2012, Mahkamah Agung Inggris memutuskan Assange harus diekstradisi ke Swedia untuk pemeriksaan hukum.

Assange alih-alih mencari suaka politik ke kedutaan Ekuador. Permintaan ini dikabulkan oleh Presiden Ekuador kala itu, Rafael Correa, yang mendukung Wikileaks.

Assange menghabiskan tujuh tahun di kedutaan dan sering mendapat kunjungan dari selebritas termasuk penyanyi Lady Gaga dan aktris Pamela Anderson.

Pada April 2019, Presiden Lenin Moreno yang baru terpilih memerintahkan Assange untuk angkat kaki dari kedutaan akibat “perilakunya yang tidak sopan serta agresif”. Assange juga mendapat keluhan ihwal kebersihan tubuhnya. Selain itu, dia juga dicurigai mengakses dokumen keamanan kedutaan.

Assange kemudian ditangkap di dalam kedutaan oleh kepolisian Inggris. Dia kemudian disidang karena tidak mengikuti putusan pengadilan untuk diekstradisi ke Swedia. Penolakan Assange ini melanggar aturan jaminannya.

Dia pun dihukum penjara selama 50 minggu.

Pada November 2019, pihak berwenang Swedia membatalkan kasus mereka terhadap Assange karena waktu sejak tuduhan pelanggaran sudah berlangsung terlalu lama.

Siapa istri Julian Assange, Stella Assange?

Assange menikahi pasangan hidupnya, Stella Morris, seorang pengacara, di Penjara Belmarsh pada 2022.

Keduanya mulai memadu asmara sejak 2015 dan dikaruniai dua anak. Mereka lahir saat Julian Assange masih tinggal di Kedutaan Ekuador.

Gaun pengantin Stella Assange rancangan oleh Dame Vivienne Westwood. Desainer tersohor itu telah lantang menolak ekstradisi Assange.

Kedua buah hati Julian dan Stella Assange hadir di pernikahan itu, juga ayah dan saudara laki-laki Assange.

Sumber

Exit mobile version