Kisah Harta Soekarno, Benarkah Punya Simpanan Setara Rp61,7 Triliun
info ruang publik – Banyak kisah menarik mengenai Presiden RI pertama Soekarno. Satu di antaranya adalah disebut memiliki emas 57 ton yang tersimpan di Bank Swiss.
Kabar mengenai emas ini santer terdengar. Namun hingga hari ini masih banyak pihak yang mempertanyakan kebenaran mengenai informasi tersebut.
Tidak heran cerita mengenai kepemilikan emas tersebut heboh. Bila dihitung berdasarkan harga emas hari ini, Minggu (4/1/2024), maka nilai emas Soekarno mencapai Rp 61,7 triliun.
Sebagai gambaran angka itu lebih besar dibandingkan dengan realisasi pendapatan Jawa Barat, provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
Cerita yang paling banyak muncul ke publik mengenai emas tersebut adalah sumbernya berasal dari pinjaman Presiden Amerika Serikat John F Kennedy pada 1963.
Namun berdasarkan sejumlah data sejarah, Soekarno nampaknya tak memiliki harta sebanyak itu. Misalnya, dalam wawancara dengan jurnalis AS Cindy Adams, dia mengaku hidup sulit dan gajinya hanya US$ 220.
Bukan hanya itu, dia mengaku tak punya rumah maupun tanah. Itulah mengapa dia hidup dari istana ke istana lain milik negara.
Soekarno juga pernah menggunakan baju tidur yang robek. Akhirnya karena merasa kasihan, duta besar pernah membelikannya piama.
Dia mengaku sering meminjam dari ajudannya. Bahkan hampir dibelikan gedung hasil patungan masyarakat, yang akhirnya dia tolak karena tidak ingin merepotkan.
“Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?” kata Soekarno kepada Cindy Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1964).
Guntur, putra pertama Soekarno, membenarkan pernyataan tersebut. Dalam kolom opini Media Indonesia yang terbit 26 September 2020, dia menyebut ayahnya tak punya banyak uang dan kerap meminjam pada sahabatnya seperti Agoes Moesin Dasaad.
Bantahan Soekarno punya banyak harta juga dilontarkan oleh sejarawan, Ong Hok Ham. Salah satunya adalah isu presiden mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam.
Ong mengatakan, tidak mungkin seseorang mewarisi harta dari kerajaan kuno apalagi batangan emas. Harta kerajaan juga tidak sebesar itu, apalagi terjerat hutang dengan VOC.
Kisah Soekarno bergelimang harta juga bisa dipatahkan dengan argumen harusnya dia tidak melarat hingga ajal menjemput, ungkap Ong.