Showing 4 of 5

Oleh karena itu, kata dia, DPS tersebut sangat sulit dibaca oleh orang awam. Ia juga menyebut untuk melihatnya pun dibutuhkan super komputer yang cukup bagus.

“Oleh orang awam mungkin agak susah, sehingga kami mengeluarkan effort [usaha] yang cukup besar untuk membacanya, datanya 200 juta TPS, ya, sehingga membukanya effort,” tutur Dendi.

Dendi mencontohkan data aneh yang dimaksud. Di antaranya, pemilih dengan usia 12 tahun itu sekitar 34 ribu. Padahal, menjadi pemilih itu orang yang sudah di atas 17 tahun.

“Kalau umur di bawah 12 tahun ini, kan, aneh. Bukan orang yang secara hukum mempunyai hak milih,” kata Dendi.

Selain itu, pemilih yang berumur di atas 100 tahun. Namun, ia tak menampik ada pemilih yang berumur di atas 100 tahun, tetapi jumlahnya sedikit.

Showing 4 of 5
Exit mobile version