Kenaikan harga, lanjutnya, membuat daya beli masyarakat menjadi menurun. Para pelanggan telur ayam di tempatnya, kini hanya membeli separuh dari jumlah pembelian sebelum kenaikan.
“Harapannya untuk harga telur agar bisa stabil harganya, jadi dari tingkat konsumen juga mampu, dari tingkat peternak juga bisa menutupi biaya operasional,” tuturnya.
Salah satu pembeli telur ayam, Aksa turut berharap agar pemerintah bisa menekan harga. Ia sekaligus penjual telur tingkat pengecer mengaku juga mengalami dampak dari kenaikan harga ini.
“Ya kalau bisa jangan segini harganya, kaya yang kemarin-kemarin lagi biar daya jualnya kaya kita pedagang itu kan ramean, kalau begini kan daya jualnya lemah. Saya bisa belanja itu modalnya Rp 24.000 kalau sekarang kan bisa mencapai Rp 30.000 lebih,” pungkasnya.