Janji Surya Paloh dan Pengakuannya Butuh ‘Pemodal Besar’ untuk Pilpres

0
Showing 2 of 4

“Kita pun juga kepingin, coba sebutkan kita kepingin, katakan kita kepingin. Kalau ada pemodal besar terutama yang mau dekat dan bersimpati kepada Nasdem, saya katakan hormat, siap aja,” ujar Surya.

“Ini kan apes ini, pemodal besar tidak ada, pemodal kecil tidak ada,” sambungnya.

Ia pun enggan mengomentari jika adanya ‘pemodal besar’ yang menghalangi deklarasi koalisi antara Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pasalnya dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi.

“Kan segala kemungkinan bisa terjadi. Kalau kita bilang iya, salah. Kita bilang tidak, juga salah. Jadi kita harus waspada, bahasa Jawanya eling dan waspodo,” ujar Surya.

Terkait pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024, hal tersebut dikatakannya belum dapat terjadi. Sebab, Nasdem sendiri belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa komunikasi lewat tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS masih terus berjalan. Surya menyampaikan, ketiga partai mungkin saja masih melihat-lihat peluang yang ada.

“Dengan masalahnya masing-masing, problematikanya masing-masing, evaluasi dirinya masing-masing, strategi masing-masing. Nah Nasdem posisinya dia sudah selesai dengan mencalonkan Pak Anies, calonnya sudah selesai,” ujar Surya.

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) merilis hasil temuan dan analisis survei terbaru mengenai elektabilitas partai politik di Indonesia jelang Pemilu 2024. Dalam survei yang dilakukan pada tanggal 11-20 September 2022 itu, menempatkan Nasdem berada di posisi tujuh dengan elektabilitas 3,9 persen.

Showing 2 of 4
Exit mobile version