PM Inggris Umumkan Pengunduran Diri Setelah Enam Minggu Menjabat

0
Showing 2 of 2

Pengumuman itu merupakan salah satu pembalikan paling dramatis dalam sejarah politik Inggris modern, dan penolakan yang memalukan terhadap kepemimpinan PM Truss. Dalam beberapa pekan terakhir, dukungan untuk Partai Konservatif yang dia pimpin, telah runtuh dalam jajak pendapat dan kerusuhan di antara anggota parlemen meningkat, merusak kemampuannya untuk tetap menjabat.

Sementara Menkeu Hunt juga mengatakan bahwa pemerintah akan mengakhiri intervensi besar negara untuk membatasi harga energi pada April. Pemerintah Inggris menurutnya akan menggantikannya dengan program yang masih belum terdefinisi yang katanya akan mempromosikan efisiensi energi. Tetapi program itu justru dapat meningkatkan ketidakpastian bagi rumah tangga yang menghadapi kenaikan harga gas dan listrik.

Kekacauan lebih lanjut terjadi pada Rabu, ketika Truss dicemooh oleh anggota parlemen oposisi saat menjawab pertanyaan di Parlemen, dan beberapa jam kemudian dipaksa untuk memecat salah satu menteri kabinet paling seniornya yakni, Menteri Dalam Negeri Suella Braverman, karena pelanggaran keamanan.

Braverman mengakui telah melakukan pelanggaran teknis aturan keamanan, yang melibatkan dokumen pemerintah yang dia kirim ke anggota parlemen di Parlemen melalui email pribadinya. Namun dalam surat pengunduran dirinya kepada Truss, dia mengatakan bahwa dia memiliki “kekhawatiran tentang arah pemerintah ini,” menuduhnya melanggar janji kepada pemilih dan, khususnya, gagal mengekang imigrasi.

Pada Rabu, pemungutan suara tentang apakah akan melarang fracking hidrolik meletus menjadi pertarungan jarak dekat. Tuduhan muncul bahwa menteri menganiaya anggota parlemen Konservatif dan mengancam mereka dengan pembalasan jika mereka tidak memilih untuk mendukung Truss.

Source:

Showing 2 of 2
Exit mobile version