Dipaksa Kosongkan Rumah, Wanda Hamidah Melakukan Perlawanan

0
Showing 1 of 1

Dipaksa Kosongkan Rumah, Wanda Hamidah Melakukan Perlawanan

info ruang publik – Sejumah petugas PLN telah mematikan aliran listrik di rumah artis Wanda Hamidah di Menteng, Jakarta. Praktis, sejak Kamis (13/10/2022) siang, di kediaman keluarga Wanda Hamidah ‎dan beberapa keluarga lainnya tak memiliki penerangan. Bahkan, air bersih pun tak lagi mengalir di rumahnya.

“Ini lihat, rumah kami ‎tak lagi ada aliran listrik, ruangan gelap, air tidak mengalir, kami dipaksa mengosongkan rumah,” kata Wanda Hamidah saat ditemui di kediamannya Jalan Citanduy, Menteng, Jakarta Pusat.

Meski Pemkot Jakarta Pusat telah melayangkan surat peringatan ketiga dengan perintah pengosongan lahan, Wanda tetap bertahan dan akan melakukan perlawanan dengan membuat laporan polisi (LP) ke Mabes Polri.

Tampak puluhan kardus besar yang berisi perabotan dari rumah Wanda sudah berjajar di depan rumah dan siap diangkut ke truk.

Pemprov DKI Jakarta bersama dengan pemilik lahan, yang masih berstatus hak guna bangunan (HGB), memaksa mantan artis ini untuk meninggalkan rumah di Jalan Citanduy, Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara itu, para tetangganya yang juga di‎minta untuk mengosongkan lahan telah pasrah. Mereka sudah mengemas barang-barang sejak sebulan lalu. “Kita sudah pasrah, karena kepemilikan tanah hanya berstatus SIP, surat izin perumahan,” kata penghuni rumah berinisial JKL.

Dia bersama anggota keluarga lainnya akan pindah ke‎ wilayah Depok, Jawa Barat. “Hari ini, aliran listrik sudah diputus,” imbuhnya.

Dia bercerita, sejak 2012 lalu, keluarganya tak lagi bisa membayar pajak bumi bangunan (PBB) di lahan yang ditempatinya. ‎

Padahal, sejak 1960 keluarga mereka telah menempati rumah tersebut. “Sekian lama kami tinggal di sini, tahun 2012 kami tidak bisa bayar PBB, itu tanda-tanda. Kami pun tidak bisa membuat sertifikat tanah berdasarkan SIP ini,” imbuhnya.

Dia mengatakan, telah menerima uang kerohiman dari pemilik lahan sekitar Rp 250 juta.

“Kami tidak melawan, kami pasrah dan akan mengosongkan lahan ini hari ini,” ungkapnya.

Hal ini berbeda dengan Wanda Hamidah. Ia bersama dengan kuasa hukumnya akan melakukan perlawanan kepada pemilik hak guna bangunan (HGB) atas nama Yapto, salah satu pimpinan ormas terkenal.

“Kami akan bertahan hari ini, kalau bisa tidur di trotoar kami akan tidur di trotoar,” pungkasnya.

Source:

Showing 1 of 1
Exit mobile version