Kerja Sama ITS dan BUMN Dalam Kembangkan Teknologi Fuel Cell untuk Kereta Api

0
Showing 2 of 2

 Selain material katalis, pengembangan juga dilakukan untuk sistem kontrol pada Fuel Cell. Hal ini dilakukan untuk memastikan Fuel Cell bekerja pada kebutuhan yang tepat untuk menghasilkan keluaran paling optimal.
 
“Keseluruhan sistem teknologi ini harus mendapatkan perhatian ekstra karena beberapa parameter seperti temperatur, jumlah bahan bakar yang digunakan, hingga kelembapan harus selalu dikontrol,” terangnya lagi.
 
Pengembangan Fuel Cell bersifat multidisiplin keilmuan, sehingga tidak mungkin dilakukan sendiri. Beberapa dosen ITS yang turut terlibat di antaranya adalah Sutarsis ST MSc PhD, Fadlilatul Taufany ST PhD, Lukman Noerochim ST MSc Eng PhD, Dr Katherin Endrawati ST MT, Dr rer nat Ruri Agung Wahyuono ST MT.
 
“Dosen-dosen yang terlibat berasal dari Departemen Teknik Fisika ITS, Teknik Material dan Metalurgi ITS, Teknik Kimia ITS beserta mahasiswa dari masing-masing departemen tersebut,” tambahnya.
 
Dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS ini menuturkan, penelitian seputar teknologi itu sendiri telah dimulai semenjak dua tahun lalu bersama PT Pertamina. Tak hanya itu, kerja sama turut menggandeng beberapa perguruan tinggi lainnya. “Selain PT Pertamina, tahun ini dukungan pendanaan juga didapatkan dari Riset Inovatif Produktif (Rispro) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan,” ungkapnya.
 
Berkaca ke depan, Agung mengungkapkan, penelitian ini diharapkan akan sampai hingga hilirisasi produk. Agung berharap, ITS dapat terus mengembangkan teknologi hidrogen yang memiliki potensi besar ini.
 
“Dengan melihat tren peralihan menuju energi terbarukan, ITS akan memiliki peran strategis sebagai sentra pengembangan teknologi Fuel Cell di Indonesia,” tandasnya optimistis.

Source:

Showing 2 of 2
Exit mobile version