Kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan para pengunjuk rasa menghadapi “respons mematikan dari pasukan keamanan” dan menyerukan penyelidikan independen PBB.

Pada malam 21 September, penembakan oleh pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 19 orang, termasuk tiga anak-anak, katanya.

“Meningkatnya jumlah korban tewas merupakan indikasi mengkhawatirkan betapa kejamnya serangan pihak berwenang terhadap kehidupan manusia di bawah kegelapan penutupan internet,” kata Amnesty.

Televisi pemerintah menunjukkan rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan ketenangan telah kembali ke banyak bagian ibu kota Teheran pada Jumat malam.

“Tetapi di beberapa wilayah barat dan utara Teheran dan provinsi-provinsi tertentu, perusuh menghancurkan properti publik,” katanya, sambil membawa rekaman pengunjuk rasa yang membakar tempat sampah dan mobil, berbaris, dan melempar batu.

1 2 3 4
Exit mobile version