“Suka tidak suka, senang tidak senang, di saat yang sama juga tentu [Puan] akan bersaing dan akan berbenturan dengan Ganjar dan mungkin saja (keberadaan Dewan Kolonel) akan menyulitkan Ganjar, karena sama-sama mereka jalan,” kata Ujang.
Ujang menyebut posisi Ganjar akan makin sulit dengan keberadaan Dewan Kolonel. Ia beralasan, Ganjar sudah lama “disingkirkan” dari elite PDIP. Upaya tersebut semakin kuat lantaran elektabilitas dan popularitas Ganjar di berbagai survei kerap kali mengungguli Puan.
“Ya sulit memang kalau di internal ada saingan dalam konteks pencapresan Puan dengan Ganjar, tapi kita tahu pula bahwa PDIP tugasnya adalah untuk mengatrol elektabilitas Puan sebagai putri mahkota yang kelihatannya akan disiapkan menjadi capres dari PDIP. Karena kita tahu Ganjar sudah mulai dari dulu itu dimasukkan kotak, dipinggirkan, dikucilkan, termasuk sering tidak dinudang dalam acara PDIP,” ujarnya.
Berdasarkan survei sejumlah lembaga, elektabilitas posisi Ganjar memang jauh meninggalkan Puan. Misal survei Lembaga Survei Indonesia pada 13-21 Agustus 2022. Nama Puan hanya masuk di angka 1,3 persen dari 1.220 responden dengan angka margin of error 2,9 persen. Angka ini berbeda jauh dengan Ganjar yang berada di tiga teratas yakni 24,5 persen, disusul Prabowo Subianto (23,3 persen) dan Anies Baswedan (19,3 persen).
Dalam survei Poltracking per 1-7 Agustus 2022 dengan 1.220 responden dan margin of error 2,9 persen, nama Puan masuk dalam peringkat ke-8 dari 10 nama kandidat capres potensial. Namun, Puan hanya mengantongi 2,2 persen.
Puan masih kalah dengan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dengan angka 4,7 persen dan duduk di peringkat keempat. Bagaimana dengan Ganjar? Dia berada di peringkat pertama di angka 26,6 persen. Ia bersaing dengan Prabowo (19,7 persen) dan Anies Baswedan (17,7 persen).
Analisis serupa juga diungkapkan peneliti dari Median, Rico Marbun. Ia menilai, simbol Dewan Kolonel adalah ruang bahwa beberapa kader PDIP tidak ingin Ganjar maju lewat PDIP. Ia beralasan, Dewan Kolonel adalah gerakan yang dijadikan sebagai sarana filter dan seleksi pendukung Puan dan tidak.