Dewan Kolonel adalah Jalan Perang Narasi Antara Loyalis Puan dan Ganjar
Pendukung Puan Maharani dan relawan Ganjar Pranowo “perang narasi” lewat isu munculnya Dewan Kolonel.
info ruang publik – Perbincangan mengenai tim “Dewan Kolonel” bentukan sejumlah anggota Fraksi PDIP di DPR RI menghangat. Meski mendapat apresiasi dari Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang notabene adalah pihak yang didukung Dewan Kolonel, tapi DPP PDIP tidak mengakuinya.
“Mana ada di dalam partai, struktur seperti militer. Jadi partai, kan, yang dikenal dewan pimpinan pusat partai, dewan pimpinan daerah, dewan pimpinan cabang, hingga anak ranting. Sehingga tidak dikenal adanya Dewan-Dewan Kolonel,” kata Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan pada Rabu (21/9/2022).
Hasto menambahkan, “Jadi sikap partai sangat jelas dan kemudian saya juga memberi tahu Pak Utut selaku ketua fraksi, bahwa Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu tugas utamanya adalah kepanjangan dari partai di dalam memperjuangkan seluruh ideologi dan platform partai, baik fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. Tidak ada yang namanya Dewan Kolonel karena hal tersebut tidak sesuai dengan AD/ART partai.”
Munculnya Dewan Kolonel ini pun direspons relawan Ganjar Pranowo. Ketua Kawan Ganjar Bersatu Nasional (KGBN), Juliant Palar mengaku, terus memonitor keberadaan kelompok Dewan Kolonel. Namun, mereka lebih memilih fokus kerja untuk meningkatkan elektabilitas Ganjar daripada meladeni “perang” narasi dan keberadaan Dewan Kolonel.
“Saya pikir kita di barisan relawan Ganjar, sebaiknya tidak usah merespons dengan membentuk dewan apa pun,” kata Juliant, Kamis, 22 September 2022.
Juliant menambahkan, “Kalau strategi, tentunya kami punya untuk terus mengawal angka elektabilitas Ganjar Pranowo.”
Sementara relawan Ganjar lainnya, yaitu Ganjarist mengaku tidak gentar dengan kehadiran Dewan Kolonel. Sekjen Ganjarist, Kris Tjandra menilai, pembentukan kelompok seperti simpatisan maupun relawan adalah hal wajar, tetapi mereka meyakini Ganjar bisa maju pada Pilpres 2024 lewat PDIP.