Analisis Litbang: Agus Yudhoyono Berpasangan Anies

0
Showing 4 of 5

Dengan konfigurasi di tingkat pemilih semacam ini, dan apabila proses politik koalisi menjadikan survei pemilih sebagai basis pijakan penyusunan pasangan calon presiden dan wakil presiden, maka Demokrat dan Agus Yudhoyono (AHY) dihadapkan pada situasi yang tidak ringan. Secara khusus, bagaimana Demokrat perlu meyakinkan Nasdem akan potensi kekuatan dari kehadiran sosok Agus Yudhoyono sebagai bagian dari pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Bagi Nasdem sendiri, yang sejak semula tidak memiliki kader partai yang akan ditampilkan dalam Pilpres 2024 mendatang, beban politik yang dipikul relatif ringan. Dalam hal ini, bagi Nasdem, potensi kemenangan menjadi pertimbangan dan orientasi berkoalisi. Pilihan terhadap calon pendamping Anies Baswedan, misalnya, tidak lagi terbeban pada keharusan sosok yang berasal dari kader partainya.

Sederhananya, sepanjang sosok yang diusung mampu meningkatkan potensi kemenangan Anies Baswedan, maka sosok itulah yang paling layak disandingkan. Sebaliknya, jika sosok yang diusulkan cenderung kurang kompetitif dan bahkan justru menjadi batu sandungan bagi kemenangan Anies Baswedan, maka dengan sendirinya penolakan dilakukan.

Apabila basis pilihan preferensi publik yang dijadikan pilihan Nasdem, maka mencermati hasil survei, posisi Agus Yudhoyono (AHY) tidak kurang problematik. Pasalnya, dibandingkan dengan tokoh-tokoh politik lain yang juga layak disandingkan dengan Anies Baswedan, ketertarikan publik pada pasangan Anies Baswedan-Agus Yudhoyono relatif lebih rendah.

Hasil survei menunjukkan, jika Anies Baswedan disandingkan dengan Sandiaga Uno, maka preferensi publik pada kedua tokoh tersebut relatif besar. Sebanyak 49,7 persen responden menyatakan “sangat berminat” dan “berminat” memilih pasangan ini. Sebaliknya, hanya 31,6 persen yang “sangat tidak berminat” dan “tidak berminat”.

Showing 4 of 5
Exit mobile version