Dunia Kampus Bisakah Bercermin Pada Rektor Prabuningrat yang Tolak Sogokan Besar?

0
Showing 2 of 3

Si tamu yang segera ciut nyalinya menghadapi ketegasan tuan rumah yang sangat berwibawa itu buru-buru keluar, lupa pada map berisi sertifikat yang dibawanya. Ketika Pak Prabuningrat melihat map itu tergeletak di meja ruang tamu rumahnya, ia segera memerintahkan pembantunya mengantarkannya kepada pemiliknya. Ia sejak awal tak pernah membukanya.

Ujian penerimaan mahasiswa baru pun berlangsung. Hasilnya segera muncul.

Tamu Pak Prabuningrat itu kembali datang. Ia melaporkan bahwa anaknya tidak lulus ujian masuk Fakultas Hukum. Tapi dia memohon supaya tanah tersebut diterima oleh Pak Prabuningrat untuk keperluan kampus UII.

Katanya, ia kagum dan terharu pada integritas Pak Prabuningrat dan UII. Ia telah membuktikannya sendiri. Maka, menurut dia, kampus dengan pengelola seperti Pak Prabuningrat dan jajarannya sepatutnya mendapar dukungan. Dalam hal ini ia hanya mampu mendukungnya dengan cara mewakafkan tanahnya untuk pembangunan kampus UII, yang memang sangat kekurangan ruang kuliah.

Cukup aneh bahwa si tamu ikhlas mewakafkan tanahnya yang bernilai tinggi itu justeru karena anaknya tak diterima di FH-UII. Tapi kepahitan ini memberi pengalaman berharga kepadanya tentang kokohnya integritas seorang rektor beserta universitas yang dipimpinnya.

Showing 2 of 3
Exit mobile version