Sementara itu, Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal menegaskan, pihaknya telah menentukan langkah-langkah agar bisa lolos parlemen. Ia mengatakan, Partai Buruh fokus pada isu khusus yang menyasar para buruh, petani dan masyarakat termarginalkan. Ia yakin Partai Buruh bisa lolos ambang batas parlemen dengan sejumlah alasan.
Pertama, jumlah buruh formal Indonesia mencapai sekitar 56 juta orang. Apabila menghitung dengan keluarga (ibu dan anak 1 yang bisa menggunakan hak pilih), jumlah pemilih bisa mencapai sekitar 70 juta. Angka tersebut sudah cukup menjadi market bagi Partai Buruh.
Alasan kedua, kata Iqbal, adalah Partai Buruh terdiri atas 4 konfederasi besar buruh Indonesia, antara lain KSPI, ORI, KSPSI, KPBI dan KSBSI dan 60 federasi tingkat nasional. Apabila ditotal, Said menyebut, anggota mereka beserta keluarga sudah mencapai 10 juta orang. Iqbal memperkirakan, angka batas parlemen 4 persen akan berada pada kebutuhan sekitar 5,6 juta suara bila total suara mencapai sekitar 140 juta.
Oleh karena itu, Partai Buruh seharusnya bisa memperoleh suara untuk memenuhi ambang batas parlemen dengan kekuatan yang ada.
“Tidak terlalu sulit untuk mengambil suara target kami 6 juta suara,” kata Said Iqbal, Selasa (16/8/2022).
Said Iqbal menuturkan, Partai Buruh merupakan parpol yang berbicara pada isu-isu yang langsung menyasar publik dan spesifik seperti isu outsourcing, jaminan pensiun, jaminan kesehatan, lapangan kerja, reforma agraria, tanah untuk petani, isu tenaga honorer hingga berbicara soal upah buruh migran.
Partai Buruh adalah partai kelas dan tidak berbicara mengawang-awang dan narasi seperti partai lain, kata Iqbal.