Kans Partai Politik Baru & Mengapa Selama Ini Sulit Masuk Parlemen?

0
Showing 2 of 7

Bila ditilik lebih jauh, partai yang lolos ke parlemen rerata adalah partai yang berdiri tidak lepas dari figur partai besar sebelumnya. Partai Nasdem misal, tidak lepas dari peran Surya Paloh yang sebelumnya bertanding dengan Aburizal Bakrie memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar.

Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto maupun Hanura yang didirikan oleh Wiranto juga tidak lepas dari peran kedua tokoh “veteran” Partai Golkar. Baik Prabowo dan Wiranto memang sudah punya basis massa di Golkar.

Bagaimana peluang parpol baru pada Pemilu 2024?

Pemerhati politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah pesimistis akan ada partai baru yang bisa lolos ke parlemen pada pemilu mendatang.

Sebab, kata Dedi, faktor figur saat ini masih cukup signifikan dalam menentukan suara parpol. Belum lagi masalah konflik internal yang sudah muncul seperti yang terjadi pada Partai Ummat.

“Saya kira cukup kecil kemungkinan secara langsung mendominasi 4 persen suara dan lolos ke parlemen. Kenapa? Karena faktor ketokohan itu masih menjadi kunci untuk keberhasilan partai politik,” kata Dedi saat.

Ia mencontohkan bagaimana peran Prabowo dalam meloloskan Gerindra pada Pemilu 2009, Wiranto dalam kasus Hanura, maupun Surya Paloh dalam konteks Partai Nasdem.

Bukti pengaruh figur terlihat saat Partai Hanura hancur usai Wiranto lengser dan digantikan oleh Oesman Sapta Odang. Dedi beranggapan ada beberapa partai baru yang punya kans karena punya tokoh seperti Amien Rais di Partai Ummat, PKN di bawah nakhoda Gede Pasek maupun Partai Gelora di bawah duo Anis Matta-Fahri Hamzah.

Akan tetapi, kata Dedi, posisi Partai Ummat akan sulit karena tidak ada tokoh muda; Gede Pasek masih belum punya tingkat popularitas sebagai tokoh nasional yang merakyat; sementara Fahri dan Anis Matta punya modal kuat, tetapi perlu penguatan sosialisasi kehadiran partai mereka maupun menjaga ritme popularitas partai.

Namun demikian, kata Dedi, modal figur juga harus didukung logistik kuat jika ingin masuk parlemen.

Showing 2 of 7
Exit mobile version