Berani Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi Jadi Pertaruhan Polri

Publik menilai banyak kejanggalan dalam kasus polisi tembak polisi di rumah jenderal. Pengungkapan fakta secara transparan jadi pertaruhan Polri.

info ruang publik – Fakta baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam, Irjen Pol Ferdy Sambo masih belum terkuak. Publik bahkan menilai keterangan polisi tak masuk akal. Misalnya, Bharada E yang diduga menggunakan pistol semi otomatis, Glock 17, ketika melawan Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau J.

Warganet pun mempertanyakan senjata api yang dipakai oleh Bharada E, sebab Glock 17 biasanya digunakan oleh perwira; sementara E masih tamtama.

Kejanggalan lain ialah dekoder kamera pengawas di pos satpam komplek yang diganti oleh polisi sehari setelah insiden atau Sabtu, 9 Juli 2022. Pergantian kamera pemantau itu pun tak diketahui oleh Ketua RT setempat

Selanjutnya, ada sayatan di tubuh Brigadir J, yang menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan merupakan gesekan proyektil. Meski lima tembakan ke arah Brigadir J, tapi ada tujuh luka tembak. Ramadhan mencontohkan satu peluru diduga mengenai tangannya lantas tembus ke badan, termasuk sayatan.

Sementara menurut kesaksian keluarga Brigadir J, ada memar seperti bekas dianiaya. “Ini yang kami lihat itu ada di dada agak ke kanan atau bahu kanan. Kami tanyakan juga, di mata ada seperti (bekas sayatan) pisau sangkur. Tetapi dari pihak penyidik katanya itu kena dari tembakan yang kena mata, itu goresan dari peluru, jadi tidak ada pakai pisau atau benda tajam,” kata kakak kandung Brigadir J, Yuni Hutabarat.

Lalu, rahang almarhum diduga geser, pipi kanan bengkak, mata dan perut lebam, jari kelingking dan jari manisnya patah, serta kaki bengkok yang diduga karena patah.

1 2 3 4
Exit mobile version