Perselisihan dengan Marx

Kehidupan muda Bakunin tidak jauh berbeda dengan mereka yang hidup di masa penuh peperangan. Pria yang lahir di Pryamukhino Kekaisaran Rusia ini sempat mengenyam pendidikan di akademi militer di Saint Petersburg (sekarang salah satu kota terpadat Rusia) dan kemudian ditempatkan di divisi persenjataan. Sebagian orang percaya bahwa masa depan Bakunin sudah aman. Ikut satu atau dua kali perang, dia bisa saja mendapat promosi cepat, kemudian pensiun muda. Menghabiskan sisa hidupnya mengurusi perkebunan keluarga dan membuang waktu dengan membaca buku di taman.

Namun Bakunin memilih jalan berbeda.

Pada 1835, Bakunin memutuskan melepaskan tanggung jawabnya dari kemiliteran. Aksi desersi hampir membuatnya diburu. Dia menghabiskan lima tahun berikutnya dengan berkeliling kampung halamannya, Pryamukhino, dan Moskow.

Tidak ada yang tahu pasti bagaimana Bakunin mengenal dan tergerak untuk menjadi seorang anarkis dan revolusioner. Sewaktu kecil, Bakunin tidak pernah hidup menderita. Dia tidak pernah kelaparan, pun khawatir kedinginan karena tidak punya kasur dan rumah yang nyaman untuk tidur. Tidak ada penjelasan yang memuaskan bagaimana seorang yang begitu enak hidupnya kemudian menjadi salah satu sosok revolusioner yang paling ditakuti penguasa.

Bakunin keluar dari Rusia dan pergi ke Jerman untuk memperluas pengetahuannya. Saat itu ada seorang filsuf yang sangat populer, Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Sebagaimana banyak orang lain, hegelianisme juga memikat hari Bakunin.

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Exit mobile version