Close Menu
inforuangpublik.cominforuangpublik.com
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Otomotif dan Teknologi
    • Olahraga
    • Kolom
    • Varia
    • TikTok
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Hubungi Kami
Facebook X (Twitter) Instagram
Info Ruang Publik
  • India Nyatakan Komitmen Kuat dalam Memerangi Terorisme Melalui Operasi Sindoor
  • GRAND GALAXY PARK BEKASI HADIRKAN TEN2FIVE, SAATNYA NOSTALGIA BARENG
  • Presdir Sampoerna Ivan Cahyadi Dinobatkan sebagai CEO of the Year
  • KAI Uji Coba Akses Baru Stasiun Tanjung Barat Terhubung Kawasan Hunian Samesta Mahata
  • Shibuya Street Fair di PIK Avenue: Vibes Tokyo di Tengah Jakarta
  • Upaya Restorasi Ekosistem, 1 Juta Pohon Tertanam Lewat Aksi Kolektif
  • 2.054 Pelanggan Gunakan Kereta Api di Stasiun Bojonegoro hari selasa Pada Libur Panjang Waisak 2025
  • Marclan Collection Raih Tripadvisor Travelers’ Choice Awards 2025
Rabu, Mei 14
inforuangpublik.cominforuangpublik.com
Facebook X (Twitter) Instagram
Rabu, Mei 14
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Otomotif dan Teknologi
    • Olahraga
    • Kolom
    • Varia
    • TikTok
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Hubungi Kami
inforuangpublik.cominforuangpublik.com
Home»Berita»Mengantisipasi Krisis Pangan

Mengantisipasi Krisis Pangan

Sebar Facebook Twitter Copy Link Email WhatsApp
Ikuti Kami
Google News
Sebar
Facebook Twitter Email Copy Link WhatsApp

Mengantisipasi Krisis Pangan

info ruang publik – Beberapa hari terakhir ini Presiden Joko Widodo semakin gencar mengingatkan langkah antisipasi krisis pangan dan energi dunia. Baik kepada jajarannya maupun di rakernas partai, Presiden mengungkap kengerian prediksi ambruknya ekonomi puluhan negara.

Ancaman krisis memang di depan mata. Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), hingga PBB memprediksi akan ada 60 negara yang mengalami ekonomi ambruk akibat krisis saat ini. Dari jumlah itu, 42 negara bahkan mengalami kejatuhan.

Di era kerja sama global sekarang ini kejatuhan 42 negara ialah guncangan seluruh dunia. Ibarat jaring laba-laba, kerja sama global yang semakin rapat sejak awal abad ke-20 membuat tidak ada negara yang berdiri sendiri.

Bahkan negara paling tertutup seperti Korea Utara pun membutuhkan Tiongkok untuk memasok petroleum, tekstil, hingga gandum. Kini guncangan di jaring laba-laba dunia itu terjadi akibat pandemi dan perang Rusia-Ukraina.

Rusia menahan ekspor gandum, biji bunga matahari, hingga pupuk. Sementara itu, Ukraina membatasi ekspor unggas, telur, minyak bunga matahari, dan daging sapi.

1 2 3

Info

Penutupan Orientasi DPRD Kabupaten Bekasi, BPSDM: Tetapkan 5 Terbaik dan 2 Terfavorit

Apresiasi Para Peraih Medali PON XXI Aceh, Atlet Kabupaten Bekasi Dihadiahi Bonus

Batik Eco-Printed, Karya Narapidala Lapas Cikarang yang Mendunia

Kolom

Gugat Demokrasi dengan Bernyanyi “Darah Juang”, Sejagat: Dua Periode Kita Ditipu Habis dengan Gimik Pencitraan Kerakyatan

Peran Krusial Dinas Perdagangan Bagi Peningkatan Potensi Industri Kecil

Resmi UU No 2 Tahun 2024 Tentang DKJ, Amanat UU Bentuk Dewan Aglomerasi

Oei Tiong Ham, Pengusaha Asal Semarang dengan Kekayaan Melimpah dan 8 Istri

Load More
Post ADS 1
Post ADS 1
Info Ruang Publik

Beberapa Manfaat Infus Water Lemo Untuk Kesehatan Anda

India Nyatakan Komitmen Kuat dalam Memerangi Terorisme Melalui Operasi Sindoor

Rawa Terate Rutin Banjir, Anies Bakal Cek Pabrik Sekitar

© 2025 PT INDONESIA PINTAR DALAM EDUKASI Dibuat Oleh NoicesTripMedia
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version