Hoax Pada Anak-Anak, Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi: Kami Optimalkan untuk Saling Bekerja Sama
Ajak mereka untuk berfikir kritis, karena membedakan apa yang benar dari apa yang tidak benar adalah keterampilan kritis yang dibutuhkan saat ini (Repsih Munggawati selaku anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi Gerindra)
info ruang publik – Kabar bohong atau hoax tidak hanya bisa menghinggapi orang-orang dewasa, tapi juga anak-anak dan remaja. Apalagi perkembangan informasi dan media sosial yang bergerak semakin pesat yang tak bisa dihindari.
Di zaman di mana semua orang mempunyai akses terhadap ponsel dan komputer, beragam informasi semakin padat mewarnai media sosial.
Bukan saja dari pihak media, perputaran informasi justru semakin deras di tangan pengguna internet, mulai dari orang dewasa sampai dengan anak-anak.
Bahkan tidak sedikit anak-anak mengaku percaya dengan informasi yang mereka dapat dari media sosial tersebut. Apalagi media sosial menempati peringkat tertinggi sebagai tempat mencari sumber berita preferensi remaja dan anak-anak.
Dari seluruh media online yang ada, Facebook dan TikTok mempunyai preferensi tertinggi, sebagai media yang disukai remaja, sementara anak-anak yang memilih YouTube dan Instagram masih dibawahnya.
Hal yang patut dikhawatirkan adalah Facebook dan TikTok sebagai media besar yang dipercaya mayoritas penggunanya tersebut justru sering menjadi media online yang jadi sarana penyebaran hoax.