P2G Minta Sekolah Intensifkan Pengawasan Ingatkan Bahaya Vape bagi Pelajar
info ruang publik – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyoroti fenomena banyaknya pelajar yang menggunakan vape atau rokok elektrik.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengingatkan sejumlah bahaya vape bagi pelajar. Salah satunya mengganggu proses pembelajaran karena mengganggu konsentrasi, pernafasan hingga menimbulkan kecemasan pada siswa. Selain itu, vape juga merusak fungsi otak.
Dengan dampak buruk yang ditimbulkannya itu, pihak sekolah, orang tua, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) diminta mengintensifkan pengawasan agar pelajar tidak membawa dan menggunakan vape. Satriwan menyatakan, pihakk sekolah harus lebih intensif menggelar razia vape di sekolah.
“Kami berharap guru-guru dan orang tua siswa berkomunikasi dan harus mengintensifkan pengawasan. Guru-guru atau wali kelas atau bidang kesiswaan intensifkan razia rokok elektrik ini yang dibawa oleh anak ke sekolah,” kata Satriwan, Sabtu (21/1/2022).
Selain razia, Satriwan menuturkan, sekolah perlu menggelar seminar mengenai dampak buruk penggunaan vape. Selain itu, pengetahuan mengenai dampak negatif vape juga dapat dituangkan melalui hidden curriculum atau kurikulum tersembunyi maupun langsung bersifat intrakurikuler.
Adapun intrakurikuler ini bisa dimasukan ke dalam mata pelajaran baik itu rumpun sains maupun sosial.
“Saya pikir harus masuk ke dalam kurikulum baik hidden curriculum maupun intrakurikuler seluruh jenjang sekolah di Indonesia,” paparnya.